hi! long time no see!:) 2 days ago, I saw you in the parking lot of your school! honestly, i miss you;)"
*seubah sms yang cuma tersimpan di draft*
Dan....baru gue sadari kalau selama ini gue merindukannya. Merindukan sosoknya yang nyaris sempurna bagi gue. Hmm..jadi ceritanya gue nostalgia.
Masa-masa sekolah menengah pertama yang sangat menyenangkan sekaligus menyayat hati.
Entah udah berapa kali gue jatuh cinta dan selalu berakhir sama, yaitu nggak terbalas. Oke gue tau ini nyesek, tapi entah kenapa, gue nggak pernah kapok. Dan akhirnya gue menemukannya. Dan...lagi-lagi gue jatuh cinta sama dia. Rasa sayang ini tumbuh tiba-tiba diantara miliaran angka dan rumus fisika di kepala gue. Awalnya gue kira rasa sayang ini cuma sementara.
Tapi ternyata gue salah. Gue seperti kecanduan akan sosoknya.
Pahit. Pahit rasanya ketika gue menyayanginya. Dia yang gue anggap sempurna, dia yang gue anggap segalanya tapi dia juga yang bikin gue meneteskan air mata.
Yap, dia nggak pernah ada ketika gue butuh.
Gue selalu berusaha untuk menampung kesedihannya. Ya, walaupun gue tau kalau cinta gue nggak berbalas. Karena bahagia gue itu sederhana, dan itu ada pada sosoknya, yaitu senyumnya. Apa dia tau serapuh apa hati gue?
Hari-hari gue lewati dengan perasaan benci. Gue nggak suka keadaan ini, karena dia mencintai orang lain. Tentu saja gue nggak bisa berbuat apa-apa selain mengeluarkan cairan dari mata gue. Yap, dia mencintai temen sekelas gue. Setiap hari mereka selalu belajar bareng, bercanda bareng. Tapi apa yang bisa gue lakuin? Menunggu sampai perasaan ini habis? It hurts.
Harusnya gue yang ada di sana. Harusnya gue yang membantu menopang bebannya. Meskipun semuanya sudah terlambat, tapi gue yang lebih menyayanginya. Dan kenyatannya, meski nggak pernah memiliki, merelakanmu tetap saja menyakitkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar